Tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal telah lahir
seorang manusia pilihan yang memiliki akhlak yang agung, memiliki sifat rendah
hati, lemah lembut namun tegas terhadap musuh yaitu Nabi Muhammad. Jika kita
menapaki sejarah perjalanannya, niscaya kita akan menemukan samudra kebijakan
yang luas terbentang, pribadi yang unik dan menawan. Tak sedetik pun waktu pada dirinya terbuang sia-sia, selalu dalam
hidupnya penuh dengan hikmah yang bisa diambil pelajaran bagi orang lain tak
terkecuali kita sebagai ummatnya. Senantiasa selalu menjadi inspirasi hidup
bagi siapapun yang memperhatikannya.
Salah satu teladan dari sekian banyak teladannya adalah
kisah yang dialami seorang pengemis yahudi buta, yang sepanjang hidupnya ia
selalu menghina Nabi Muhammad. Setiap di pagi hari ia selalu mencaci Nabi Muhammad. Namun
setiap pagi pula Nabi Muhammad mendatangi pengemis yahudi itu dan memberinya
makan, tanpa memberitahu siapanya dirinya. Waktu demi waktu terus bergulir,
hingga akhirnya nabi wafat. Para sahabat sebisa mungkin meneruskan
kebiasaan-kebiasaan nabi semasa hidupnya. Yaitu salah satunya sahabat Abu Bakar
yang sekaligus mertua Nabi Muhammad, beliau tanyakan pada Siti Aisyah putrinya
tentang salah satu kebiasaan Nabi Muhammad. Siti Aisyah menjawab “di ujung
jalan menuju pasar, ada seorang pengemis yahudi , Nabi ketika masa hidupnya
selalu memberi makan setiap pagi”. Abu Bakar pun bertekad memberi makan pada
pengemis itu untuk meneruskan kebiasaan Nabi Muhammad.
“Muhammad penipu, Muhammad pengikut setan, Muhammad tukang
sihir”, teriak pengemis itu. Abu bakar yang sudah berada di dekatnya terkejut,
beliau berfikir mengapa Nabi mau memberi makan orang seperti ini, seorang Yahudi yang selalu mencaci dan
menghinanya. Namun ia buang jauh-jauh pikiran itu, yang ingin beliau lakukan hanyalah
meneruskan kebiasaan Nabi.
“hai orang tua, ini aku
bawakan makanan untukmu”, kata Abu Bakar sambil menyuapi pengemis yahudi.
“terima kasih”, kata
pengemis yahudi. “Siapa kau?” Tanya pengemis yahudi.
“aku hanya orang biasa”,
jawab Abu Bakar.
“kau bukan orang yang
biasa mengantarkan makanan untukku”, kata pengemis yahudi.
“dari mana kau tahu? Kau
tak bisa melihat”, kata Abu Bakar dengan rasa terkejut.
“orang yang selalu
mengantarkan makanan untukku ia selalu menaruh tanganku di pundaknya, sehingga
mudah bagiku untuk menggapainya, kemudian aku disuapinya”, “makanan yang
diberikan padaku dilunakkan terlebih dahulu, sehingga mudah bagiku untuk
menelannya, itulah mengapa aku tahu kau bukan orang yang biasa mengantarkan makanan
untukku”, jawab pengemis yahudi.
Mendengar penuturan
pengemis yahudi itu, Abu Bakar pun tak kuasa menahan air matanya. Ia tak
menyangka Nabi melakukan hal tersebut kepada orang yang selalu menghina dan
mencacinya.
“benar, aku bukan orang
yang biasa mengantarkan makanan untukmu, namun orang yang kau maksud itu kini
telah tiada, ia adalah Nabi Muhammad saw”, jawab abu bakar.
Pengemis yahudi pun
terdiam sejenak, tak lama ia menangis sejadi-jadinya. Ia minta maaf pada Abu
Bakar dan akhirnya dua kalimat syahadat terucap di bibir pengemis yahudi itu.
Benar-benar ada pada diri Nabi Muhammad teladan yang baik
dan patut dicontoh. Sebagaimana dalam firman-Nya:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (al-Ahzab, 33:21)
Begitu mulia dan agung
sifat dan akhlak Nabi Muhammad. Hingga seorang Yahudi yang sangat membencinya
mau mengucapkan dua kalimat syahadat. Itulah salah satu teladan Nabi Muhammad yang
bisa menginspirasi hidup kita agar selalu berbuat baik kepada sesama manusia
meskipun berbeda agama. Mari kita jadikan Nabi Muhammad sebagai teladan utama bagi
hidup kita, yang senantiasa menghiasi perjalanan kita dan dengan itu berharap
bisa mendapatkan syafaat dari beliau. Amien..
Wallahu a’lam bishshawab.
By: gufron_briboz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar